Prospek 2022: Masa Depan Industri Data Center Menuju Keberlanjutan

neuCentrIX - 18/01/2022 16:53

Perjalanan industri data center menuju keberlanjutan telah dimulai lebih dari satu dekade yang lalu. Langkah ini diawali oleh upaya para pemilik data center terbesar—Amazon, Google, Facebook, dll.— untuk meningkatkan efisiensi fasilitas data center mereka yang mulai menarik perhatian penyedia data center lainnya. Beberapa tahun kemudian, perjalanan industri data center menuju keberlanjutan telah mencakup pengadaan energi bersih dan pengurangan jejak karbon.

 

Upaya yang dilakukan dan kesadaran yang ditingkatkan telah menjadi dasar bagi tahap perjalanan selanjutnya, yaitu membangun apa yang telah dilakukan untuk menciptakan dampak positif yang lebih luas. Jadi, seperti apa perjalanan industri data center demi keberlanjutan di tahun 2022 ini?

 

Data Center yang Berkelanjutan: Dari Kesadaran ke Tujuan

 

Pada tahun 2022, perjalanan data center menuju industri yang lebih ramah lingkungan akan semakin nyata dan terarah. Ketika istilah keberlanjutan mulai bergeser dari kemewahan menjadi keniscayaan, aksi ramah lingkungan juga bergeser dari reaktif dan hanya fokus pada regulasi menjadi lebih proaktif dan inovatif.

 

Keysource, data center dan critical environment specialist yang berbasis di Inggris, mengumumkan temuan utama dari survei yang mereka lakukan pada kuartal keempat tahun 2021. Berjudul “The New Normal & It's Green!”, survei tersebut melibatkan direktur-direktur IT Inggris serta para decision-maker dalam industri data center dan melihat berbagai keputusan serta pertimbangan yang telah mereka buat, terutama terkait kondisi pandemi dan masa depan keberlanjutan. Berdasarkan hasil survei, 80% di antaranya mengatakan bahwa mereka akan mempertimbangkan untuk membuat perubahan yang berkelanjutan, meski tanpa mendapatkan keuntungan finansial apa pun.

 

Terlebih, dengan adanya faktor environmental, social, dan governance (ESG) yang terus bergerak maju, aksi berkelanjutan akan menjadi pilar baru dalam industri data center.

 

Bangkitnya Gerakan ESG

 

Apa itu ESG? Istilah ini dapat diartikan sebagai bagian dari cara perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Menurut McKinsey, setiap bisnis berhubungan erat dengan isu environmental, social, dan governance. Ketika berbicara tentang E dalam ESG, kita akan berbicara tentang energi yang digunakan perusahaan, limbah yang dibuang, sumber daya yang dibutuhkan, dan dampak bagi makhluk hidup sebagai akibatnya, termasuk emisi karbon dan perubahan iklim.

 

Gerakan ESG telah menjadi lebih dari sekadar tanggung jawab sosial perusahaan; hal ini telah menjadi fenomena global. Perserikatan Bangsa-Bangsa memprakarsai Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan dengan 17 Sustainable Development Goals (SDGs) sebagai pusatnya—termasuk energi yang terjangkau dan bersih, air bersih dan sanitasi, kota dan komunitas berkelanjutan, dan aksi iklim—yang akan diselesaikan pada tahun 2030.

 

Sebagai bagian dari agenda, The International Telecommunication Union (ITU), badan khusus PBB untuk TIK, telah membentuk kerangka kerja yang disebut Connect 2030. Kerangka kerja ini fokus pada kontribusi kemajuan teknologi untuk mempercepat pencapaian SDG PBB, termasuk keberlanjutan, pada tahun 2030.

 

Hal ini menjadi contoh bahwa berpikir dan bertindak berdasarkan ESG secara proaktif menjadi semakin penting. Bisnis, termasuk perusahaan data center, dituntut oleh para pemangku kepentingan mereka (pelanggan, karyawan, pemasok, komunitas, dan pemegang saham) untuk menjalankan komitmennya sehingga mampu memenuhi kriteria ESG.

 

Masa Depan Green Data Center di Tahun 2022

 

Hal-hal yang telah disebutkan di atas membuat kami percaya bahwa, pada tahun 2022, akan ada lebih banyak perusahaan data center yang memilih untuk lebih ramah lingkungan secara signifikan. Amazon telah berjanji untuk menggerakkan AWS dengan 100% energi terbarukan pada tahun 2025, mengumumkan pembangunan 23 proyek baru tenaga angin dan tenaga surya di seluruh dunia pada tahun 2021. Sementara itu, Equinix mengungkapkan komitmennya untuk menjadi climate-neutral pada tahun 2030 dan menerbitkan lebih dari $3,7 miliar obligasi hijau untuk membiayai proyek ramah lingkungan mereka. Aksi-aksi seperti itu akan diikuti oleh lebih banyak data center di seluruh dunia.

 

Pada tahun 2022, pengadaan energi bersih dan dekarbonisasi masih akan menjadi fokus utama industri data center. Penggunaan air dan pengelolaan limbah yang bertanggung jawab juga akan menjadi pusat perhatian dari industri ini. Kabar baiknya lainnya, kami telah melihat banyak kemajuan sejak awal perjalanan ini. Memilih aksi ramah lingkungan yang efektif selalu diiringi dengan tantangan yang tidak mudah. Namun, saat ini mulai ditemukan metode dan solusi yang sesuai. Beberapa solusi memang masih belum sempurna, tetapi telah mampu bergerak dengan cepat. Hal inilah yang menjadi penanda kemajuan para perusahaan data center menuju industri yang lebih ramah lingkungan.

 

Selain itu, konstruksi berkelanjutan akan menjadi fokus lain dari industri ini. Data center diharapkan fokus pada strategi konstruksi berkelanjutan, mulai dari pemilihan lokasi hingga proses commissioning. Memperoleh Green Building Certification akan sangat penting bagi data center untuk menunjukkan bahwa mereka sedang membangun fasilitas berkinerja tinggi sekaligus ramah lingkungan.

 

Kesimpulannya, pada tahun 2022, inisiatif ramah lingkungan data center akan menjadi sebuah tujuan dan bukan sekadar kesadaran. Mereka tidak lagi reaktif tetapi proaktif dan tidak lagi taktis tetapi strategis.