Dampak Lingkungan dari Maraton Netflix Anda

neuCentrIX - 27/07/2022 15:11

Netflix berada di antara platform video streaming terbesar dan pengguna yang berlangganan sudah mencapai jutaan. Tidak seperti di masa lalu, ketika Anda harus menempuh jarak ke bioskop untuk menonton film, Netflix memungkinkan Anda untuk menonton film terbaik di rumah dengan nyaman. Namun, menonton Netflix secara terus menerus rupanya disertai dengan banyak dampak lingkungan tak berkelanjutan.

Data center menggunakan tenaga yang cukup besar pada streaming video dan transmisi data internet. Di artikel ini, kami menunjukkan kepada Anda mengapa data center tidak ramah lingkungan dan langkah-langkah yang ditawarkan untuk solusi berkelanjutan.

Data center dan streaming video
Semua informasi yang bisa Anda akses di internet disimpan di data center – menjadikannya seperti “otak” internet. Data center berperan besar dalam menyimpan, memproses, dan menghasilkan data di berbagai informasi yang kita andalkan setiap hari. Streaming video merupakan salah satu aktivitas yang sangat bergantung pada data center untuk transmisi informasi – yang menggunakan energi besar.

Untuk mengantarkan layanan streaming video tersebut, data center menggunakan berbagai macam peralatan teknologi informasi (TI), yang membutuhkan listrik. Server menanggapi permintaan data dari platform streaming seperti Netflix dengan algoritma dan logika, sementara perangkat penyimpanan terdiri dari file dan data yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan tersebut.

Perlengkapan jaringan data center menghubungkannya ke internet, memungkinkan masuk dan keluarnya transfer data. Listrik yang digunakan oleh perangkat teknologi informasi ini nantinya berubah menjadi panas, yang harus dikuras dari data center dengan menggunakan pendingin bertenaga listrik.

Mengapa data center tidak ramah lingkungan? 

Terdapat banyak data center di seluruh dunia, dan masing-masing sangat membutuhkan daya, dengan ribuan server yang memerlukan listrik. Perlu di ingat bahwa beberapa sumber tenaga listrik itu tidak berkelanjutan, apalagi dengan jumlah daya yang digunakan data center membuatnya lebih parah.

Munculnya hyperscale data center yang lebih besar dari lapangan sepak bola telah meningkatkan kebutuhan tenaga listrik. Data center besar tersebut menggunakan hampir 100 terawatt-jam dalam satu tahun – dikarenakan  servernya yang bekerja 24 jam sehari.

Saat pembuatan data center raksasa telah dianggap sangat bermanfaat bagi bisnis dan perekonomian dunia, juga memungkinkan miliaran orang bekerja dan bersenang-senang setiap hari, hal tersebut menimbulkan kerugian yang signifikan terhadap lingkungan. Membutuhkan banyak tenaga listrik untuk memberi daya jutaan server dan menjalankan sistem pendingin yang bisa menghilangkan panas luar biasa, disebabkan oleh komputer yang boros daya.

Solusi keberlanjutan data center

Seperti yang sudah kita ketahui, data center memerlukan banyak energi agar bisa berjalan dan mengirimkan jumlah data yang sangat besar. Namun, beberapa data center mengambil langkah untuk memastikan mereka menjadi ramah lingkungan. Salah satu contoh yang bagus adalah operator data center Nordik, DigiPlex, yang telah mengambil inisiatif menggunakan limbah panas yang dihasilkan oleh fasilitasnya di Ulven, Oslo, untuk menghangatkan lebih dari 5.000 apartemen. DDC Cabinet Technology juga telah berada di garis terdepan dalam membuat data center menjadi lebih berkelanjutan dengan memanufaktur lemari server hemat-energi.

Solusi luar biasa yang lain dilakukan oleh neuCentrIX, yang menawarkan pusat kolokasi untuk mengatasi meningkatnya permintaan untuk solusi internet berbasis cloud. Perusahaan yang berurusan dengan data dengan jumlah besar dapat menyewa pusat kolokasi dan mengurangi kebutuhan data center individual.

Kesimpulannya, tren baru dalam streaming video menyebabkan banyak kerusakan lingkungan. Data center harus lebih berkelanjutan dan menggunakan solusi yang tersedia agar bisa mengurangi konsumsi energi dan emisi karbon.