Sistem Pendingin Yang Tidak Efisien, Menjadi Masalah Umum Di Data Center

neuCentrIX - 31/03/2022 10:00

Data center adalah sebuah ruang khusus yang terdapat pada sebuah gedung maupun sekelompok gedung yang didedikasikan secara khusus untuk menyimpan serta berbagi aplikasi dan data. Berisikan peralatan seperti router, pengalih jaringan (switch), tembok pelindung (firewall), sistem penyimpanan, server, dan sistem pengendali aplikasi. Pertumbuhan data center ini terjadi oleh karena hampir semua data dirancang secara digital di beberapa tahun belakangan.

Terlepas dari meningkatnya penggunaan data center, ketidak efisienannya pun juga sudah sering dibahas. Pada tahun 2012 silam, sebuah artikel yang diterbitkan di New York mendapati betapa buruknya tingkat pemanfaatan server dan polusi yang dihasilkan dari sebuah generator. Studi yang juga dilakukan oleh Universitas Stanford menemukan bahwa data center yang tidak lagi terpakai bernilai sekitar $30 miliar tersebar di seluruh dunia. Sistem pendingin yang tidak efisien menjadi penyebab pemborosan energi di data center sehingga menimbulkan masalah baru.

Gambaran Umum
Dapat dibayangkan, begitu substansialnya jangkauan pada jaringan data center bagi perusahaan besar seperti Google, Microsoft, Facebook, dan lainnya. Bagaimanapun perusahaan-perusahaan ini memiliki rancangan sistem pendingin pada data center yang sangat efisien dan telah mendapat banyak perhatian. Namun sayangnya, hanya sebagian kecil dari jumlah data center di belahan dunia yang memiliki sistem pendingin yang efisien.

Jika dibandingkan dengan beberapa perusahaan diatas, terdapat beberapa data center yang tidak memiliki sistem pendingin yang efisien, seperti, data center kampus, data center perusahaan level menengah, data center pemerintah daerah, dan lain sebagainya. Mengingat mereka menampung sebagian besar alat Informasi dan Teknologi dan energi yang dikonsumsi dalam jumlah besar oleh industri data center, sehingga ini membuatnya memiliki jejak digital yang lebih besar.

Tim yang bekerja di data center menyimpulkan bahwa pengurangan konsumsi energi dibutuhkan karena beberapa alasan, termasuk pengurangan sumber daya demi peningkatan infrastruktur oleh karena banyaknya perusahaan data center yang tidak memiliki sistem pendingin yang efisien.
 

Efek Buruk Pada Sistem Pendingin Data Center yang Tidak Efisien
Terdapat berbagai alasan mengapa sistem pendingin data center yang berlebih itu tidak disarankan.
Berikut beberapa alasannya;

  • Buruk bagi lingkungan karena menghabiskan banyak energi dan menyumbang 2% dari total emisi gas rumah kaca secara global.

  • Citra negatif yang buruk bagi lingkungan juga menempatkan perusahaan tersebut berada di situasi yang kurang menguntungkan. Hal ini membuat orang berpikir bahwa perusahaan tersebut tidak peduli akan dampaknya terhadap lingkungan.

  • Tidak hemat biaya. Pengoperasian sistem pendingin dengan kecepatan penuh menghabiskan banyak biaya.

  • Lingkungan yang bersuhu rendah dan terlalu dingin tidak cocok bagi orang-orang yang bekerja di data center. Lingkungan kerja yang tidak nyaman sudah tentu akan menjadi masalah.

Untuk Mendinginkan data center
Data center yang terlalu dingin menjadi masalah global yang dialami. Umumnya, itu terjadi karena area yang panas dan sifatnya yang redundansi. Namun, kita dapat memperbaiki kedua masalah tersebut secara cepat dengan menjalankan prosedur pengaturan udara yang benar.

Sebagian besar data center dilengkapi dengan sistem pendingin redundan yang dihidupkan dalam jumlah kapasitas tertentu untuk memastikan bahwa data centernya tetap dapat berfungsi dengan baik. Demi menghindari pendinginan berlebih, diperlukan pengetahuan dan kendali yang akurat tentang persyaratan pendinginan untuk perangkat yang ada secara tepat. Setelah mengetahui seberapa banyak sistem pendingin yang diperlukan, kita dapat menempatkan unit pendingin redundan dalam mode siaga dan menyalakannya kembali secara otomatis jika dibutuhkan.

Alasan lain untuk membuat data center menjadi lebih dingin adalah untuk mengatasi area panas. Ini terjadi ketika beberapa server menjadi lebih panas daripada yang lain, maka operator akan dapat mengatur suhu ruangan agar lebih dingin untuk memastikan server yang terlalu panas. Namun, itu juga berarti bahwa pada area lain dari data center akan berisiko menjadi sedingin es.

Hal ini dapat diatasi dengan menerapkan penguapan air atau reservoir termal, terutama di iklim yang lebih dingin. Faktanya, udara dingin dari luar juga merupakan sumber yang bagus untuk mendinginkan peralatan yang terdapat di data center.

Dapat dipahami, pengelola data center memprioritaskan keunggulan dengan menciptakan redundansi dalam sistem pendingin. Namun, penting untuk dicatat bahwa pendinginan yang berlebihan dapat membawa lebih banyak efek buruk sehingga perlu ditangani. Tanpa adanya perubahan, masalah ini akan tetap ada dan terus menyebabkan masalah dalam jangka waktu panjang.