6 Alasan Mengapa Transformasi Digital Masih Relevan di Tahun 2022

neuCentrIX - 22/02/2022 10:00

Dalam beberapa tahun terakhir, transformasi digital (DX) telah mendapatkan popularitas. Pandemi COVID-19 telah mendorong banyak bisnis untuk mempercepat proses DX mereka agar tetap gesit. DX diharapkan memainkan peran yang lebih besar daripada sebelumnya dalam perencanaan perusahaan di tahun 2022.

Tapi apakah DX benar-benar masih relevan? Mari kita lihat enam tren yang menandakan relevansi DX pada tahun 2022.

Otomasi masih akan menjadi tren di tahun 2022.

Otomasi dan DX berjalan beriringan; ketika satu diadopsi, yang lain akan mengikuti. Dalam banyak kasus, perusahaan dapat mempercepat DX dalam perusahaan mereka dengan mengotomatiskan lebih banyak dalam proses bisnis mereka. Namun, di sisi lain, proses DX yang dijalankan dengan baik juga tetap diperlukan untuk penggunaan otomatisasi yang efektif.

Menurut Gartner, pada tahun 2022, hyperautomation (konsep mengotomatisasi sebanyak mungkin proses bisnis dan TI) akan menjadi tren utama dalam teknologi. Perusahaan akan menggunakan teknologi, seperti machine learning, RPA (Robotic Process Automation), AI, low code dan masih banyak lainnya untuk meningkatkan operasional bisnis mereka. Dengan semakin meningkatnya popularitas hyperautomation, DX akan tetap menjadi besar.

Data analytics akan menjadi lebih penting bagi bisnis.

Data adalah inti dari DX, dan membuat keputusan berdasarkan data adalah salah satu prinsip utama. Saat ini, smart data analytics  membantu bisnis modern menyaring informasi berharga dari data mentah yang telah dikumpulkan dan diproses. Hal ini membantu meningkatkan pengambilan keputusan dan produktivitas, serta mempercepat upaya transformasi mereka.

Namun, data dan data analytics berkembang dan menjadi lebih penting bagi bisnis, menjadikan DX semakin dibutuhkan. Gartner memperkirakan bahwa pada tahun 2022, 90% strategi perusahaan akan secara khusus merujuk data sebagai aset bisnis penting dan analisis sebagai kompetensi penting. Data analytics dan data akan sangat membantu dalam proses prediksi perilaku pelanggan, pengoptimalan proses rantai pasokan, dan pengoptimalan jalur penjualan, dan masih banyak lainnya.

AI akan didemokratisasi.

Penggunaan AI telah menjadi faktor yang mempercepat DX karena membantu bisnis mengenali tren, membuat keputusan, memperkirakan, mempelajari, dan meningkatkan operasional mereka. Pada tahun 2022, pendekatan yang dikenal sebagai demokratisasi AI akan mendapat perhatian lebih. Mendemokratisasi AI berarti membuatnya dapat diakses oleh setiap perusahaan, dan jika mungkin, setiap orang dalam perusahaan tersebut. Setiap perusahaan, mulai dari perusahaan startup yang sudah melek teknologi hingga perusahaan besar, akan dapat mencoba memasukkan AI ke dalam sistem dan proses bisnis mereka.

Dengan demokratisasi AI dan kemudahan yang ditawarkannya, proses DX dalam bisnis akan menjadi lebih mudah dilakukan dan cepat.

5G tidak akan lagi menjadi istilah populer.

Pada tahun 2022, perkembangan 5G akan semakin meluas. Kita akan mulai melihat operator meluncurkan jaringan mandiri 5G, memberikan kecepatan dan kualitas layanan yang lebih luar biasa kepada konsumen. Teknologi ini juga akan diadopsi secara luas oleh bisnis untuk meningkatkan proses dan operasional mereka.

Untuk mengadopsi teknologi 5G, perusahaan perlu berinvestasi dalam infrastruktur jaringan. Namun, investasi tidak berhenti pada infrastruktur. Bisnis juga perlu melalui proses DX untuk dapat menggunakan 5G secara efektif.

Solusi Contactless akan menjadi permanen.

Pandemi telah mendorong munculnya solusi contactless. Tempat-tempat umum, mulai dari restoran hingga mal, sedang mengembangkan solusi contactless untuk memenuhi kebutuhan pelanggan mereka—aplikasi e-commerce, platform pembayaran digital, kode QR, dan lainnya.

Pada tahun 2022, solusi contactless diharapkan tetap ada meskipun dalam keadaan yang lebih baik. Misalnya, menurut Statista, keseluruhan volume transaksi di pasar pembayaran digital diperkirakan mencapai USD 6.685.102 juta pada tahun 2022. Langkah menuju solusi contactless akan menuntut dukungan infrastruktur digital yang kuat sehingga mengharuskan perusahaan untuk mempercepat DX mereka.

Keamanan siber akan membutuhkan pendekatan yang lebih maju.

Terlepas dari pentingnya keamanan siber, jumlah serangan siber terus meningkat. Menurut Check Point Software Technologies, jumlah serangan siber global meningkat hingga mencapai 29%, karena peretas terus mengeksploitasi pandemi COVID-19 dan beralih ke pekerjaan jarak jauh.

Saatnya bagi perusahaan untuk mempercepat DX mereka dan memasukkan AI, machine learning, dan cloud ke dalam sistem keamanan mereka.

Itulah enam alasan mengapa DX masih relevan dan bahkan tetap dibutuhkan pada tahun 2022. Semakin banyak perusahaan akan memilih atau mempercepat proses DX mereka untuk mengikuti perubahan yang terus terjadi di seluruh dunia.