Mengenal Internet Protocol dan Interkoneksi Berbasis IP

neuCentrIX - 30/12/2021 18:00

Pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana cara kerja internet dan pergerakan data di internet? 

Internet seringkali digambarkan sebagai “jaringan dari jaringan”. Tidak ada satu pun jaringan yang cukup besar untuk menghubungkan semua perangkat di dunia, sehingga sebuah jaringan harus dapat saling terhubung satu dengan yang lain. Untuk memahami cara kerja internet dan interkoneksi jaringan, mari kita lihat lebih dekat Internet Protocol (IP) dan jenis interkoneksi berbasis IP.

Protokol Internet
Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah IP. Namun, apakah Anda sudah mengetahui apa itu IP? Istilah IP merujuk pada seperangkat aturan yang mengontrol pemformatan, pengalamatan, dan perutean data, sehingga dapat melakukan perjalanan melintasi jaringan dan tiba di tujuan yang tepat. Saat data beredar di internet, data tersebut dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, yang disebut paket data. Setiap paket data memiliki informasi yang melekat padanya, yang disebut informasi IP — informasi tentang ke mana paket akan pergi, dari mana asalnya, dan bagaimana cara merakitnya kembali. Informasi IP berisi alamat IP (alamat unik yang mengidentifikasi perangkat atau domain yang terhubung ke internet) dari yang meminta, dan server web/perangkat tujuan untuk membantu router mengirim paket ke tempat yang tepat.

Istilah lain yang Anda perlu ketahui adalah jaringan IP. Menurut Techopedia, jaringan IP adalah jaringan komunikasi yang menggunakan IP untuk mengirim dan menerima pesan antara satu perangkat atau lebih. Sebagai salah satu jaringan global yang paling umum digunakan, jaringan IP diimplementasikan di jaringan Internet, LAN, dan jaringan perusahaan. Internet adalah jaringan IP terbesar dan paling terkenal.

Interkoneksi Berbasis IP
Sekarang, mari kita lihat bagaimana jaringan IP terhubung satu sama lain. Interkoneksi berbasis IP biasanya diatur melalui dua cara.

IP Transit
Secara sederhana, IP Transit diartikan sebagai layanan berbayar yang memungkinkan sebuah jaringan terhubung ke jaringan lain di internet melalui jaringan “transit”. Jaringan dengan jangkauan yang lebih kecil dan lebih terbatas dapat mengandalkan jaringan lain dengan jangkauan yang lebih luas — yang disebut penyedia transit atau penyedia hulu — sebagai pihak ketiga untuk meneruskan lalu lintas internetnya ke tempat yang dituju. Dalam pengaturan ini, penyedia transit atau upstream biasanya membebankan biaya pada jaringan yang lebih kecil berdasarkan jumlah lalu lintas yang diteruskan.

Namun, pengaturan ini memiliki satu kelemahan. Terkadang, rute dari satu jaringan ke tujuannya tidak terhubung secara langsung sehingga data yang melintas harus melalui beberapa jaringan perantara sebelum akhirnya tiba.

IP Peering
IP Peering adalah ketika dua jaringan setuju untuk langsung terhubung satu sama lain dan bertukar lalu lintas agar bisa saling menguntungkan. Karena interkoneksi langsung ini, kedua jaringan yang terlibat tidak harus bergantung pada pihak ketiga untuk membawa lalu lintas di internet untuk mereka. Terlebih lagi, data yang dikirim di antara kedua jaringan tidak harus melalui jaringan perantara dalam perjalanan.

IP Peering biasanya bebas penyelesaian. Artinya, tidak ada uang yang dipertukarkan antara dua jaringan. Namun, dalam beberapa kasus, jaringan harus membayar biaya bulanan kepada fasilitator peering, seperti penyedia Internet Exchange. Internet Exchange adalah ruang yang memungkinkan jaringan untuk dapat melakukan peering dengan ratusan jaringan lain, baik secara private maupun public.

IP Transit vs IP Peering
IP Transit dan IP Peering berbeda dalam beberapa hal, termasuk dalam hal pengaturan bisnis. Sementara IP Transit adalah interkoneksi berbayar, IP Peering bebas penyelesaian. Namun, masing-masing memiliki pro dan kontra tersendiri. Untuk memenuhi kebutuhan dan preferensi mereka, jaringan modern — ISP, penyedia hosting, penerbit konten, penyedia aplikasi konten, dll. — biasanya mengandalkan kombinasi dari dua jenis interkoneksi untuk terhubung ke internet.