Mengenal Lebih Jauh Layanan OTT sebagai Metode Pengiriman Konten Modern

neuCentrIX - 30/12/2021 09:00

Beberapa tahun lalu, Netflix, Disney+ Hotstar, Apple TV, Hulu, Viu, Vidio, atau Iflix mungkin masih terdengar asing bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Namun per Januari 2021, menurut survei yang dilakukan oleh Media Partners Asia (MPA), Netflix telah memiliki sekitar 850 juta pelanggan di Indonesia. Di samping itu, meski baru hadir kurang dari setahun, Disney+ Hotstar telah memiliki lebih dari 2,5 juta pelanggan. Sebagian besar orang kini mengalihkan preferensi mereka dari TV kabel dan satelit ke berbagai platform ini dan tampaknya tren ini akan semakin populer. Namun, apa dan bagaimana sebenarnya platform ini bekerja?

Apa Itu OTT?
Platform-platform yang disebut di atas dikenal dengan Over-the-Top atau OTT. Istilah ini mengacu pada metode penyampaian konten film dan TV melalui internet. Meski sebenarnya dapat merujuk ke berbagai layanan, seperti streaming video dan audio, perpesanan, dan VoIP, istilah ini umumnya diterapkan untuk platform pengiriman konten video, film, atau TV. Layanan OTT dikirim “over the top” — atau melewati — platform konvensional, seperti platform siaran, kabel, atau TV satelit, yang berfungsi sebagai pengontrol atau distributor konten-konten seperti ini, karena itulah layanan ini disebut sebagai layanan OTT. Melalui metode ini pengguna dapat melakukan streaming konten di berbagai perangkat kapan pun mereka mau selama ada koneksi internet yang memadai.

Apakah OTT dan VOD sama? OTT dan VOD sering kali diartikan sama, tetapi sebenarnya tidak selalu demikian. Pada dasarnya, OTT menggambarkan model distribusi (konten video, film, dan TV yang dikirim melalui internet), sedangkan VOD menggambarkan model konsumsi (konten yang dapat diputar ulang sesuai permintaan). Konten video sesuai permintaan yang dikirimkan melalui layanan streaming, seperti Netflix atau Disney+ Hotstar, akan menjadi contoh VOD dan OTT. Misalnya Stranger Things, serial original dari Netflix ini dapat dianggap sebagai VOD dan OTT karena pengguna dapat mengaksesnya sesuai permintaan dan dirilis di platform streaming Netflix. Namun, siaran langsung pertandingan sepak bola Liga Inggris di Mola TV, salah satu penyedia layanan OTT, tidak dapat dianggap sebagai VOD. Selain itu, VOD yang tersedia melalui TV kabel tidak dapat dianggap sebagai OTT.

Apa yang Membuat Platform OTT Menjadi Populer?
Salah satu alasan mengapa OTT sangat populer akhir-akhir ini adalah aksesibilitasnya. Untuk dapat melakukan streaming konten di platform OTT, pengguna hanya memerlukan koneksi internet berkecepatan tinggi dan perangkat terhubung yang mendukung aplikasi atau browser, seperti PC, smart TV, smartphone, dan tablet.

Alasan lainnya adalah harga yang relatif murah dan beragamnya sistem penetapan harga yang ditawarkan. Sifat layanan dan bisnis OTT memungkinkan setiap platform untuk berkreasi dengan metode monetisasi mereka dan memutuskan cara terbaik untuk melayani setiap pelanggan. Meski begitu, platform OTT memiliki beberapa metode untuk menghasilkan uang, mulai dari ad-based video on demand (AVOD), subscription-based video on demand (SVOD), hingga transactional video on demand (TVOD). 

Melalui AVOD, pemilik platform mampu menghasilkan uang dengan menjual waktu iklan bertarget secara in-line atau sebagai spanduk. Pengguna bisa mendapatkan konten gratis dengan beberapa iklan yang dimasukkan ke dalam konten. Jika mereka ingin menghilangkan iklan, mereka harus membayar. Sementara SVOD adalah metode yang paling umum. Dengan membayar harga tertentu, pengguna bisa mendapatkan akses tak terbatas ke konten yang tersedia, kebanyakan tanpa iklan. Platform OTT umumnya menawarkan harga dan tingkat layanan yang berbeda untuk memenuhi beragam kebutuhan dan preferensi pengguna. Metode terakhir adalah TVOD, atau sering disebut pay-per-view. Dengan menggunakan TVOD, platform membebankan biaya satu kali kepada pengguna untuk menyewa atau membeli konten.

Platform OTT juga menawarkan fleksibilitas kepada penggunanya. Dengan OTT, pengguna dapat menemukan apa yang ingin mereka tonton dengan tepat dan hanya perlu membayar konten dan layanan yang mereka inginkan. Tak hanya itu, karena harga masing-masing platform dianggap terjangkau, pengguna tidak perlu membatasi langganannya hanya pada satu penyedia layanan. Mereka dapat berlangganan beberapa penyedia OTT sekaligus untuk memiliki akses ke perpustakaan video besar dan tetap berlangganan TV kabel dan siaran langsung.

Sebagai metode pengiriman konten terbaru, OTT semakin lama semakin populer dan tentu saja ada banyak ruang untuk berkembang lebih jauh. Sifat dan keuntungan yang ditawarkan platform OTT telah menjanjikan era baru dalam pembuatan dan konsumsi konten bagi para pengguna internet saat ini.