Peran Penting Edge Computing dalam Mendukung Hyperscale Data Center

neuCentrIX - 29/12/2021 16:30

Perkembangan teknologi yang pesat dan transformasi digital yang masif di setiap sektor bisnis telah mendorong lahirnya berbagai kemajuan teknologi. Saat ini, sejumlah besar data telah dibuat, dikirim, disimpan, diproses, dan dianalisis, hingga edge computing menjadi semakin sering terdengar. Karena domain komputasi ini memerlukan skalabilitas tingkat tinggi, hyperscale computing pun hadir untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Kedua teknologi ini menawarkan keuntungannya masing-masing. Tetapi kini muncul pertanyaan baru: apakah keduanya saling mempengaruhi?

Bagaimana Edge Computing Mendukung Hyperscale Data Center
Pada dasarnya, edge computing bekerja dengan melokalisasi (desentralisasi) sistem akuisisi data, penyimpanan, pemrosesan, dan analisis data; itulah mengapa edge data center biasanya berukuran lebih kecil dan secara geografis terletak di area yang lebih dekat dengan lokasi pengguna berada. Dengan kemampuan ini, edge computing dapat mengatasi persoalan jarak, batasan kapasitas, hop jaringan, dan beban pemrosesan terpusat yang ada di dalam arsitektur internet konvensional. Hal ini mengarah pada kemampuan latensi yang rendah dan efisiensi biaya bandwidth.

Hyperscale data center berukuran setidaknya 10.000 kaki persegi dan memiliki paling sedikit 500 lemari serta 5.000 server komputasi dan penyimpanan yang terhubung dengan jaringan high fiber berkecepatan sangat tinggi. Arsitektur ini dirancang untuk skalabilitas tinggi yang mengarah pada performa, produktivitas, dan juga redundansi tingkat tinggi untuk memastikan kecenderungan toleransi dan ketersediaan yang tinggi. Dengan desain ini, hyperscale data center memiliki kemampuan untuk menangani traffic bervolume tinggi dan beban kerja komputasi yang berat dari sistem dengan beban data yang sangat tinggi saat ini. Meskipun hyperscale data center dapat menyediakan hyper computing dan mampu menangani volume traffic yang tinggi tanpa masalah, secara global saat ini jumlahnya hanya sekitar 600 yang sebagian besar berlokasi di kota-kota besar. Jumlah hyperscale data center yang ada saat ini tidak akan dapat menjangkau setiap sudut dunia, seperti kota-kota kecil, daerah pedesaan, dan lokasi terpencil.

Itulah sebabnya topologi edge computing diciptakan untuk memungkinkan data diproses di lingkungan dengan bandwidth rendah, seperti kota terpencil dan daerah pedesaan. Karena konektivitas jaringan tidak dapat diandalkan, biasanya sulit bagi pengguna di lingkungan seperti itu untuk mentransfer data, mengunduh dan mengunggah file besar, atau streaming video HD. Dengan edge computing, pengguna akan mendapatkan pengalaman pemrosesan data yang lebih cepat, lancar, dan berkualitas tinggi di mana pun mereka berada. Dengan demikian, edge data center berfungsi sebagai perpanjangan tangan dari hyperscale data center di area yang lebih terpencil.

Bagaimana Hyperscale Data Center Mendukung Edge Computing
Perkembangan edge computing merupakan respons terhadap pertumbuhan perangkat dan sensor IoT yang menangkap berbagai data dan mengirimkannya melalui internet untuk disimpan atau diproses lebih lanjut oleh perangkat lain yang terhubung. IoT mengubah cara dunia bekerja saat ini. Tak hanya itu, IoT dipercaya akan semakin berkembang dan lebih banyak tersebar di berbagai wilayah. Para ahli memperkirakan bahwa pada tahun 2025, sensor IoT di seluruh dunia akan menghasilkan exabytes (1 exabyte adalah 1.000.000 terabyte) data setiap hari yang akan ditransmisikan melalui jaringan paling mutakhir dengan latensi yang sangat rendah. Proses ini akan membutuhkan zettabytes (1 zettabyte adalah 1.000 exabytes) data yang akan disimpan dalam datasphere global. Jumlah data ini juga akan membutuhkan infrastruktur yang memiliki kapasitas penyimpanan yang sangat besar.

Untuk alasan inilah hyperscale data center hadir sehingga dapat mendukung IoT dan edge computing. Dengan karakteristik fisik yang spesifik, hyperscale data center menawarkan kemampuan untuk menyimpan data dalam jumlah sangat besar. Keberadaan hyperscale data center mendukung kerja edge computing pada edge data center.

Ketika data dan komputasi menjadi kebutuhan, hyperscale data center dan edge data center akan berkolaborasi meski bekerja secara terpisah dengan menggunakan kemampuan dan kapasitasnya masing-masing. Bahkan ketika berkembang, baik hyperscale data center maupun edge computing, keduanya akan memiliki tujuan yang sama, yaitu memberikan pengalaman digital yang lebih baik kepada lebih banyak pengguna.